Pengertian water borne disease secara prinsip merupakan penyakit yang
ditularkan melalui air yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen. Frekwensi
terbanyak penyakit ini ditularkan pada air tawar yang terkontaminasi. Infeksi
umumnya didapatkan ketika melakukan kegiatan seperti selama mandi, mencuci,
minum, pengolahan makanan, atau pada saat mengkonsumsi makanan. Kejadian
paling menonjol adalah timbulnya penyakit diare yang ditularkan melalui air.
Macam-macam sumber air yang dipergunakan oleh masyarakat di Indonesia yaitu air
permukaan, adalah air yang terdapat pada permukaan tanah, misalnya air sungai,
air rawa dan air danau. Air tanah yang tergantung kedalamannya bisa di sebut
air tanah dangkal atau air tanah dalam. Air angkasa yaitu air yang berasal dari
atmosfir seperti hujan dan salju (Slamet, 2009).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan air bersih adalah: mengambil air dari sumber yang bersih, mengambil dan menyimpan air dalam tempat yang bersih dan tertutup serta menggunakan gayung khusus untuk mengambil air, memelihara atau menjaga sumber air dari pencemaran oleh binatang dan sumber pengotoran seperti septictank, tempat pembuangan sampah dan air limbah harus lebih dari 10 meter, menggunakan air minum yang direbus, mencuci semua peralatan masak dan makan dengan air yang bersih dan cukup. Masyarakat yang terjangkau oleh penyediaan air bersih mempunyai risiko menderita diare lebih kecil bila dibandingkan dengan masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih (Andrianto, 1995).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan air bersih adalah: mengambil air dari sumber yang bersih, mengambil dan menyimpan air dalam tempat yang bersih dan tertutup serta menggunakan gayung khusus untuk mengambil air, memelihara atau menjaga sumber air dari pencemaran oleh binatang dan sumber pengotoran seperti septictank, tempat pembuangan sampah dan air limbah harus lebih dari 10 meter, menggunakan air minum yang direbus, mencuci semua peralatan masak dan makan dengan air yang bersih dan cukup. Masyarakat yang terjangkau oleh penyediaan air bersih mempunyai risiko menderita diare lebih kecil bila dibandingkan dengan masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih (Andrianto, 1995).
Sebagai tindakan monitoring dan deteksi dini terhadap potensi pencemaran
terhadap sumber air bersih, dilakukan kegiatan inspeksi sanitasi. Risiko
pencemaran sumber air merupakan kualifikasi penilaian terhadap keadaan sumber
air bersih yang digunakan penduduk terhadap kemungkinan kontaminasi kotoran
atau pencemaran air. Pencemaran air dapat berasal dari kondisi sekitar sumber
air bersih seperti kontaminasi tinja, sampah, air limbah maupun kotoran hewan.
Pencemaran air dapat juga berasal kondisi konstruksi sumber air bersih serta
cara pengambilan air.
Sebagaimana kita ketahui, keberadaan air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50-70% dari seluruh berat badan yang tersebar di seluruh bagian tubuh. Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah air dalam tubuh dimana apabila terjadi kehilangan air 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian. Karena itu orang dewasa perlu minum paling sedikit 1,5-2 liter air per hari.
Selain untuk kebutuhan minum, air juga merupakan kebutuhan dasar manusia dalam melangsungkan aktivitas sehari-hari seperti memasak, mandi, mencuci, kakus serta aktivitas kebersihan rumah tangga lainnya. Banyaknya air yang digunakan untuk kegiatan di dalam masyarakat sangat bervariasi, dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas air, sosial ekonomi masyarakat, harga air, iklim daerah serta karakteristik penduduk.
Istilah water borne disease terutama dimaksudkan untuk jenis infeksi yang terutama ditularkan melalui kontak atau mengkonsumsi air yang terinfeksi. Namun istilah ini juga dapat merujuk pada penyakit seperti malaria atau DHF sebagai "waterborne" terutama karena nyamuk memiliki fase air dalam siklus hidup mereka. Sedangkan mikroorganisme yang secara spesifik menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui air diantaranya protozoa dan bakteri, banyak parasit usus, atau menyerang jaringan atau sistem peredaran darah melalui dinding saluran pencernaan. Berbagai penyakit ditularkan melalui air lainnya disebabkan oleh virus, parasit metazoan, nematoda tertentu, dan lain sebagainya.
Sebagaimana kita ketahui, keberadaan air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50-70% dari seluruh berat badan yang tersebar di seluruh bagian tubuh. Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah air dalam tubuh dimana apabila terjadi kehilangan air 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian. Karena itu orang dewasa perlu minum paling sedikit 1,5-2 liter air per hari.
Selain untuk kebutuhan minum, air juga merupakan kebutuhan dasar manusia dalam melangsungkan aktivitas sehari-hari seperti memasak, mandi, mencuci, kakus serta aktivitas kebersihan rumah tangga lainnya. Banyaknya air yang digunakan untuk kegiatan di dalam masyarakat sangat bervariasi, dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas air, sosial ekonomi masyarakat, harga air, iklim daerah serta karakteristik penduduk.
Istilah water borne disease terutama dimaksudkan untuk jenis infeksi yang terutama ditularkan melalui kontak atau mengkonsumsi air yang terinfeksi. Namun istilah ini juga dapat merujuk pada penyakit seperti malaria atau DHF sebagai "waterborne" terutama karena nyamuk memiliki fase air dalam siklus hidup mereka. Sedangkan mikroorganisme yang secara spesifik menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui air diantaranya protozoa dan bakteri, banyak parasit usus, atau menyerang jaringan atau sistem peredaran darah melalui dinding saluran pencernaan. Berbagai penyakit ditularkan melalui air lainnya disebabkan oleh virus, parasit metazoan, nematoda tertentu, dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut Chandra (2007), penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air
berdasarkan cara penularannya ada beberapa kelompok. Mekanisme penularan
penyakit terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:
Waterborne mechanism : Adalah kuman patogen dalam air yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia ditularkan kepada manusia melalui mulut atau system pencernaan. Seperti : kolera, tifoid, hepatitis, disentri dan poliomyelitis. Watherwashed mechanism :Mekanisme penularan ini berkaitan dengan kebersihan umum dan perorangan. Pada mekanisme ini terdapat tiga cara penularan, yaitu:
Waterborne mechanism : Adalah kuman patogen dalam air yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia ditularkan kepada manusia melalui mulut atau system pencernaan. Seperti : kolera, tifoid, hepatitis, disentri dan poliomyelitis. Watherwashed mechanism :Mekanisme penularan ini berkaitan dengan kebersihan umum dan perorangan. Pada mekanisme ini terdapat tiga cara penularan, yaitu:
- Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak
- Infeksi melalui kulit dan mata, seperti scabies dan trachoma
- Penularan melalui binatang pengerat seperti pada penyakit leptospirosis
Water-based
mechanism :
Penyakit yang ditularkan dengan mekanisme ini memiliki agens penyebab yang
menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai
intermediate host yang hidup di dalam air. Contohnya: skistosomiasis dan
penyakit akibat Dracunculus medinensis
Wather-related insect vector mechanism :Agens penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Contoh: filariasis, dengue, malaria dan yellow fever.
Wather-related insect vector mechanism :Agens penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Contoh: filariasis, dengue, malaria dan yellow fever.
Titanium Ring for Men - Titanium Games
BalasHapusThe Titanium Ring womens titanium wedding bands is titanium necklace mens designed ti89 titanium calculators with a thick aluminium alloy that is a babyliss pro titanium flat iron perfect fit for men. It weighs 3 ounces. The T-Shirt trekz titanium was made with the most popular